Nestapa Wanita Bogor Diteror Kenalan hingga Bayar Order Fiktif Sejuta

 

Ilustrasi media sosial
Suaritoto - Seorang wanita berinisial A (21) di Pabuaran, Cibinong, Kabupaten Bogor, mendapatkan teror dari pria yang dikenalnya melalui media sosial. Korban diteror dengan orderan fiktif.

Akibat kejadian itu, orderan makanan berdatangan ke rumahnya. Dari total 22 pesanan makanan via ojek online (ojol) itu, korban harus membayar tagihan sampai sejuta rupiah.


Dalam unggahan viral di media sosial disebutkan wanita tersebut diteror oleh pria yang dikenal lewat media sosial. Wanita itu disebut tidak merespons kenalannya tersebut.


Dinarasikan sudah ada belasan pesanan makanan yang datang ke rumahnya hingga Rabu (22/11) malam. Wanita tersebut mengaku membayar pesanan makanan tersebut hingga Rp 1 juta.


Dalam video yang tersebar, tampak sejumlah ojol mengantarkan pesanan makanan ke rumahnya. Wanita itu menjelaskan tidak memesan makanan, melainkan dikerjai oleh kenalannya.


Namun orderan makanan dari ojol masih terus berdatangan. Ia pun tak sanggup lagi membayar pesanan tersebut.


Awal Mula Kenal di Medsos

A menceritakan, mulanya pada Januari 2023, ia membuat poster di Instastory Instagram dan mencantumkan nomor WhatsAppnya. Kemudian W mendapati nomornya hingga mengirimkan pesan pribadi ke A.


Dia ngakunya penonton live. Cuma, sebelum dia ngaku itu, saya sudah cek di (aplikasi) Get Contact karena dari nomor nggak dikenal ya, kemudian saya respons dengan baik, tapi sewajarnya," kata A saat dihubungi wartawan, Kamis (23/11/2023).


Diteror Order Fiktif Terus-terusan

Menurutnya, W tidak terima dirinya dekat dengan pria lain. Kemudian W mengancam A untuk terus mengorder makanan fiktif sebagai bentuk kekecewaannya terhadap A.


Itu karena setelah dia tahu dia nggak terima saya jalan dengan yang lain. Kemudian dia bilang bakal ngeorder terus-terusan. Sebelumnya dia ngorder Go-Food terus-terusan ke saya sudah berbayar dan dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia udah kecewa dengan saya," jelas A.


A mengatakan, pada 21 November hingga saat ini, dirinya menerima orderan fiktif sebanyak 22 kali. A juga mengetahui hal tersebut adalah perbuatan W dari bukti chat.


(Bukti) sudah ada dia chat sendiri. Total orderan ada 22, yang sudah dibayar itu di tanggal 21 November semua itu sekitar Rp 1 juta lebih," ujarnya.







Pelaku Ngaku-ngaku TNI

Saat berkenalan, W mengaku seorang anggota TNI. W disebut korban sering menonton saat dirinya live TikTok.

(Ngakunya) dari kesatuan, dari dia menonton live TikTok saya. Saya tahu sebenarnya dia siapa, tapi ya udah, saya mengikuti alur kebohongan dia aja gitu," kata A saat dihubungi wartawan, Kamis (23/11).

A awalnya menduga W seorang satpam karena tak henti menonton dirinya live TikTok.

Yang saya tahu mungkin dia sekuriti ya. Soalnya, dia kan penonton live-nya itu sekitar jam setengah 12 sampai jam 1 dan dari situ tuh dia yang nggak tidur-tidur, mungkin itu bisa ketebak nggak sih kalau sekuriti," jelasnya.

A mengatakan W mengaku-aku berprofesi sebagai anggota TNI. W mengaku kepada A sempat dinas di Gunung Sindur hingga pindah ke Semarang.

Dia sendiri bilang, saya nggak pernah nanya, saya nggak peduli. Dia ngaku TNI, awal dia dinas di Gunung Sindur katanya, kemudian dia pindah. Sebelum ke Semarang, dia pernah ikut ke Papua, terus dia ada insiden, dia dipulangin ke Surabaya, kemudian didinasin ke Semarang," lanjutnya.


Korban Lapor Polisi

Sudah laporan sore, barusan selesai," kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu saat dihubungi, Kamis (23/11/2023).

Yunli mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki laporan tersebut. W melaporkan pelaku dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Itu masuknya Undang-Undang ITE Pasal 28 ayat 1. Cuma ya kita bantu karena kita pelayanan masyarakat juga. Intinya tidak hanya stuck di situ Undang-Undang ITE kan," jelasnya.

Diduga karena Cintanya Ditolak
Kepada penyidik, korban mengatakan mulanya dia mengenal terlapor melalui media sosial. Korban mengatakan terlapor diduga kecewa kepadanya.

Nah, mereka ada hubungan baik, tapi karena ditolak, ya mungkin kecewa, akhirnya dengan kecewa itu dia pesan-pesan, yang bayar si cewek itu. Karena kecewa aja si cowoknya," sebutnya.

Yunli mengatakan penyidik juga akan menyelidiki terlapor. Dia akan dipanggil untuk dimintai keterangan perihal kejadian tersebut.

Kita klarifikasi juga, mungkin ada penyelidikan ke Saudara W ini. Iya, nanti kita akan undang bersurat (ke W)," jelasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama