 |
| Foto : Polres Lubuklinggau |
Kasus ini terungkap karena ulah Febri sendiri. Dia sengaja membeberkan perilaku bejatnya dengan harapan orang tua korban merestui hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Yang terjadi sebaliknya. Orang tua korban naik pitam dan melaporkan Febri ke polisi.
Pemerkosaan Terjadi 20 Kali
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan membenarkan adanya laporan pemerkosaan itu. Berdasarkan pengakuan korban dan orang tuanya, pemerkosaan terjadi sebanyak 20 kali. Saking seringnya, korban pun mengaku lupa kapan dan di mana saja peristiwa itu terjadi.
Pada kejadian pertama, pelaku mengajak korban main ke rumah teman. Ketika melihat ada kesempatan, pelaku merayu korban hingga terjadilah pemerkosaan itu.
"Peristiwa bermula pelaku mengajak korban untuk jalan-jalan. Pada saat di jalan kemudian pelaku mengajak korban ke rumah temannya. Saat korban duduk di dapur, saat itu teman pelaku sedang berada di dalam kamar sedang main HP," jelas Hendrawan, Selasa (13/2/2024).
Kemudian peristiwa terakhir terjadi pada Sabtu, 30 Desember 2023 lalu. Saat itu, pelaku mengajak korban ke wisma di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Tanah Priuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
"Pada aksi terakhir, tepatnya pada Sabtu (30/12) sekitar pukul 10.00 WIB di wisma tersebut, pelaku awalnya beralasan menunggu temannya. Ternyata pelaku sudah memesan kamar di sana lebih dulu sebelum mengajak korban. Di sana pelaku pun menyetubuhi korban lagi," lanjutnya.
Modus Janji Nikahi Korban Setelah Lulus Sekolah
Menurut Hendrawan, sebenarnya korban sempat menolak bujuk rayu Febri. Namun pelaku berjanji akan menikahi korban setelah korban lulus sekolah. Pelaku juga kerap memberikan uang jajan kepada korban.
"Iya benar, pelaku persetubuhan anak di bawah umur yang kita tangkap ini melancarkan aksinya dengan modus seperti itu (janji menikahi dan memberi uang jajan)," kata Hendrawan.
Pelaku Sengaja Ungkap Aksi Bejat ke Keluarga Korban
Pemerkosaan ini akhirnya terungkap karena Febri sendiri. Dia memberitahu sepupu korban. Pelaku bermaksud agar sepupu korban melapor ke orang tua korban, kemudian mau tidak mau orang tua korban merestui hubungan mereka.
Diketahui sejak awal orang tua korban tidak setuju pada hubungan anak mereka dengan pelaku. Sebab, korban masih di bawah umur. Sementara pelaku sudah dewasa.
Ketika akhirnya mengetahui perbuatan Febri, alih-alih memberi restu, orang tua korban pun marah. Mereka makin keras menolak hubungan pelaku dengan putri mereka. Bahkan orang tua korban juga langsung melapor ke polisi.
"Orang tua korban tidak setuju dikarenakan anaknya masih sekolah. Lalu orang tua korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lubuklinggau untuk ditindaklanjuti," terang Hendrawan.
Pelaku Diamankan, Tersenyum Saat Digelandang
Dari laporan itu, polisi bergerak melakukan penyelidikan. Pelaku akhirnya ditangkap pada Jumat (9/2) lalu di rumahnya. Tepatnya di Jalan Rambutan, Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Polisi mengatakan pelaku tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap. Namun dari dokumentasi yang diterima, tampak pelaku tersenyum ketika sudah digelandang ke Mapolres.
"Saat ini pelaku telah ditetapkan tersangka terkait tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur, dan langsung ditahan dengan ancaman 15 tahun penjara," pungkas Hendrawan.